Monday 11 April 2016

Tamana Padi Rusak, Petani Terancam Gagal Panen

Tamana Padi Rusak, Petani Terancam Gagal Panen

PARINGIN, Kegelisahan para petani padi di desa Bayu anak desa Lasung Batu Kecamatan Paringin gara-gara tanaman padinya tak mampu tumbuh sempurna alias rusak. Kerugian besar pun sudah di depan mata jika tidak segera mendapat penanganan serius.
Menangapi kekawatiran masyarakat itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura, Perikanan, dan Peternakan (DPTPHPP) dan Kepala Badan Pelaksanaan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPPKP) setempat langsung turun kelapangan, Senin (21/3) untuk melihat langsung kondisi areal sawah rusak itu.
Pantauan di lokasi persawahan, lebih dari separuh tanaman padi milik warga Lasung Batu ini rata-rata rusak Ketika dicabut, bagian bawah tanaman tampak gosong dan berbau busuk.
Dalam pemeriksaan analisi tanah yang dilakukan DPTPHPP ternyata
Kerusakan tanaman padi akibat peningkatan kandungan zat besi atau pirit karena derajat keasaman tanah tinggi.
”Ph tanah rendah, kemudian keasaman air tinggi. Kita ukur Ph tanah  3-4, kandungan asam tanah juga tinggi dan akhirnya pirit juga meningkat. Inilah penyebab kerusakan tanaman,” beber kepala Dinas DPTPHPP Balangan, Ir Tuhalus.
Jadi menurut Tuhalus, kerusakan tanaman padi bukan akibat hama penyakit tapi lebih dari kondisi lahan yang tidak sesuai, salah satunya kandungan pirit yang tinggi yang mengakibatkan tanaman keracunan.
Untuk itu, dirinya manyarankan agar para petani melakukan pengoptimalan lahan.
Salah satunya, dengan pemberian kapur untuk mencegah atau mengurangi kejadian tersebut kembali terulang.
”Untuk menimalisir asam tinggi dan ph rendah, bisa dilakukan penaburan 2 ton kapur untuk 1 hektare sawah dengan interval waktu dua tahun sekali," bebernya.
Untuk penangulangan cepat, lanjut Tuhalus, petani bisa mengunakan pupuk jenis Zat Perangsang Tumbuh (ZPT) agar tanaman yang mengalami kerusakan bisa pulih.
"Jangka panjang selain pengoptimalan lahan, pengaturan irigasi juga penting. Sebab, karena kejenuhan airlah yang menjadi salah faktor penyebab keracunan tanaman," ungkapnya.
Tuhalus berjanji, akan memberikan bantuan kedepannya terkait optimalisasi lahan tersebut.
"Kami coba nanti anggarkan untuk program optimalisai lahan, termasuk dengan cara memberi bantuan kepada para petani agar melakukan pergiliran tanam secara selang seling, antara padi dan paliwija," janjinya.
Sedangkan, Ahim salah seorang petani mengungkapkan, dirinya tidak tahu jika tanaman padinya rusak gara-gara tingkat asam yang tinggi.
"Saya kiri kena hama dan penyakit makanya saya semprot mengunakan pestisidan dan Insektisida," bebernya. (sugi)

No comments:

Post a Comment

Waspada Kematian Bayi Masyarakat khususnya para orang tua, dimintai mewaspadai pada bulan februari sampai April mendatang. ...