Sunday, 10 April 2016

Museum Lambung Mangkurat

Museum Lambung Mangkurat Gelar Dialog Dengan Guru

PARINGIN, Untuk lebih memperkenalkan sejarah, tradisi, kebudayaan dimasa lalu bagi kalangan siswa, Museum Lambung Mangkurat mengelar Ceramah (Dialog) permuseuman, sejarah dan kebudayaan bagi guru dikecamatan Batumandi, Jum'at (11/3) kemarin.
Acara yang dilaksanakan di SDN 1 Mantimin Kecamatan Batumandi ini diikuti sedikitnya 90 peserta yang berasal dari 22 SD dan 4 Madrasah yang tersebar di Kecamatan Batumandi.
Menurut perwakilan Drs. Dwi P. Sulaksono kegiatan yang digelar Museum Lambung Mangkurat bertujuan untuk membuka wawasan dan minat untuk datang berkunjung ke museum.
Sebab kondisi sekaran, kata Dwi, masyarakat luas lebih cendrung senang berlibur kepusat perbelanjaan dari pada mangajak anak-anaknya ke museum.
"Museum bisa dijadikan media sarana dalam melakukan pendidikan," ujarnya.
Apalagi, lanjut Dwi, keberadaan Museum sangat menopang prosees pendidikan multikultur. Model pembelajaran secara simbolis, ikonik dan bermain peran dengan koleksi museum yang sedang diidentifikasi memberikan kesempatan para siswa atau mahasiswa untuk belajar. "Melalui benda-benda museum, mereka memperoleh pengetahuan dan merangsang kemampuan berfikir, kemampuan sosial akademis serta  sikap atau nilai-nilai yang dapat membantu pencapaian kehidupan masyarakat yang multikultu," ungkapnya.
Terlebih lagi, lanjut dia, Museum yang bernaung di bawah Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai visi “Terwujudnya Museum Nasional sebagai pusat informasi budaya dan pariwisata yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan peradaban dan kebanggaan terhadap kebudayaan nasional, serta memperkokoh persatuan dan persahabatan antarbangsa”.
"Artinya lewat museum kita bisa banyak belajar tentang sejarah, tradisi, kebudayaan, sosial serta adat istiadat dimasa lalu yang semuanya itu menjadi identitas kita yang harus terus dipertahankan," jelasnya.
Kegiatan yang digelar Museum yang diresmikan pada 10 Januari 1979 silam ini, mendapat sambutan hangat dari para peserta.
"Saya baru tahu jika persepsi museum hanya mentok pada masalah sejarah itu salah. Ternyata lewat museum kita bisa mengalai berbagai bidang ilmu," ujar salah satu peserta Rajuddin.
Menurut, Kepsek SDN Mantimin 1 ini, kegiatan seperti ini harus rutin digelar agar dunia permesuman semakin dikenal dan dicintai masyarakat luas.
Untuk diketahui, dalam dialog tersebut Museum Lambung Mangkurat mendatangkan dharma setyawan yang merupakan Ketua Komunitas Historia Indonesia (KHI) regional Kalsel sebagai salah satu narasumber.
Dalam paparannya, Dharma mengungkapkan bagaiman sejarah terjadinya perang banjar diwilayah Bumi Sanggam yang didominasi oleh tokoh Tumenggung Jalil dan kawan-kawan.(sugi)

No comments:

Post a Comment

Waspada Kematian Bayi Masyarakat khususnya para orang tua, dimintai mewaspadai pada bulan februari sampai April mendatang. ...