Sunday, 10 April 2016

Madrasah Belum Siap Gelar UNBK

Madrasah Belum Siap Gelar UNBK

PARINGIN,  Ujian Nasional (UN) tahun 2016 ini akan mengunakan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016, dengan sistem baru ini dari puluhan sekolah yang ada di Balangan hanya ada 5 sekolah yang siap melaksanakannya yakni,  SMAN 1 Paringin, SMAN 2 Paringin, SMKN 1 Paringin, SMKN 1 Batumandi, SMAN 1 Awayan dan SMPN 4 Paringin.
Berbagai persiapan pun sudah dilakukan Dinas Pendidikan setempat, mulai melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada guru dan siswa yang mengikuti UNBK, pembenahan jaringan hingga penyedian genset.
"Kita sudah melakukan sosialisasi dan pembenahan jaringan hingga menyediakan genset untuk ke 5 sekolah yang akan mengelar UN secara UNBK," ujar Kepala Disdik Balangan Eddy Julianto.
UNBK sendiri  ialah  Computer Based Test (CBT) yakni, sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya.
Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test(PBT) yang selama ini sudah berjalan.
Penyelenggaraan UNBK menggunakan sistem semi-online yakni, soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).
Terpisah Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Balangan, H Raihan Redha mengakui, jika semua sekolah dibawah Kemenag di Balangan belum siap mengelar UN dengan sistem UNBK.
"Selama ini faktor fasilitas yang membuat kita belum bisa melaksakan UNBK pada tahun 2016 ini," akunya.
Tapi tahun depan, menurut dia, ada beberapa sekolah dibawah Kemenag yang akan diusahakan menjadi  pilot project pelaksanaan UNBK pada tahun 2017 mendatang.
"Kami proyeksikan MAN 1 Paringin, MAN 2 Paringin, MAN 1 Lampihong dan MAN 1 Awayan tahun depan sudah bisa melaksanakan UNBK," bebernya.
Sebetulnya dilanjutkan dia, banyak kelebihan ujian online jika bisa dilaksanakan dengan baik. Seperti mengurangi resiko terjadinya kebocoran soal, tidak perlu pengamanan seketat ujian tulis dan tidak memerlukan biaya dan waktu untuk distribusi soal.
"Tapi terpentinga dalam melaksanakan UN secara online ini, kita harus memiliki spesifikasi komputer sesuai dengan yang diminta oleh kementrian Pendidikan serta jaringan internet yang prima dan juga tidak ada gangguan server," pungkasnya. (sugi)



No comments:

Post a Comment

Waspada Kematian Bayi Masyarakat khususnya para orang tua, dimintai mewaspadai pada bulan februari sampai April mendatang. ...