Sunday, 19 February 2017

PERJUANGAN PELAYAN KESEHATAN DI DAERAH TERPENCIL BANUA



PERJUANGAN PELAYAN KESEHATAN DI DAERAH TERPENCIL BANUA
Mendaki Gunung Lewati Lembah, Berjalan Kaki Dua Hingga Lima Jam

Mendaki gunung, lewati lembah. Kalimat tersebut ternyata tak hanya ada dalam film kartun Ninja Hatori. Secara nyata, para pelayan kesehatan di daerah terpencil di Kalimantan Selatan ternyata juga menjalaninya. Seperti yang dilakukan para pelayan kesehatan di Kabupaten Balangan, yang melayani hingga ke kawasan hutan Meratus.
Ada sebuah program yang dibuat khusus oleh pemerintah Kabupaten Balangan sejak tahun 2012 yang dinamakan Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil (Pelkes Dacil). Program ini merupakan “reinkarnasi” dari program Puskesmas Keliling yang memiliki konsep dasar yang sama.  
Program ini merupakan jawaban dari kondisi wilayah Balangan yang memiliki anak desa (dusun) yang sangat terpencil, sehingga perlu mendapatkan pelayanan secara khusus karena tidak terlayani oleh puskesmas, puskesmas pembantu maupun poskesdes yang ada.
Program Dacil dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, puskesmas dan lintas sector, terutama kantor kecamatan sebagai pemilik wilayah. Pelayanan kesehatan meliputi pelayanan kesahatan dasar seperti, pemeriksaan kesehatan dasar, imunisasi bayi dan balita, pemeriksaan ibu hamil, dan pelayanan KB. Selain itu juga diberikan penyuluhan kesehatan, perbaikan gizi dan pembinaan kesehatan anak sekolah.
Terdapat sembilan dusun yang dijadikan tempat pelaksanaan program khusus Dacil ini. Sembilan dusun tersebut terbagi dalam dua wilayah, yakni Puskesmas Uren Kecamatan Halong yang terdiri dari dusun Ambata, Ambatunin, Tanjung Jalamu, Libaru Sungkai, dan Andamai, serta Puskesmas Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Tinggi yang terdiri dari dusun Ajung, Dayak Pitap, Kambiyain, dan Nanai.
Kesembilan dusun tersebut hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki. Tak tanggung-tanggung, diperlukan waktu dua hingga lima jam untuk sampai ke dusun-dusun tersebut. Selain harus melewati medan khas pegunungan Meratus, para petugas juga harus menyeberangi sungai dan bermalam di dusun tersebut.

No comments:

Post a Comment

Waspada Kematian Bayi Masyarakat khususnya para orang tua, dimintai mewaspadai pada bulan februari sampai April mendatang. ...