Jika setahun pertama pemerintah Balangan fokus bidang non fisik seperti peningkatan SDM, Kesehatan, Keagamaan dan kemasyarakatan. Maka empat tahun kedepan pemerintahan dibawah kepemimpinan Bupati H Ansharuddin dan Wakil Bupati Syaifullah akan fokos membenahi infrastruktur dan ekonomi.
Khusus bidang infrastruktur pemerintahan dengan jargon Sehati ini akan lebih mengutamakan daerah pinggiran.
Menurut Bupati Balangan H Ansharuddin, selain program yang sudah berjalan pihaknya empat tahun kedepan akan memfokoskan pembangunan bidang infrastruktur baik jalan dan jembatan maupun fasilitas umum lainnya.
Selain infrastruktur, menurut Anshar, bidang ekonomi dan pengembangan desa juga menjadi perhatian pihaknya.
"Kita ingin membangun ketahanan ekonomi daerah dengan kemandirian. Salah satu caranta dengan pengelolaan sumber daya alam tanpa meninggalkan kearifan lokal," ujar Anshar.
Khusus komiditas karet yang menjadi mata pencarai terbesar masyarakat Balangan, menurut Anshar, pihaknya kini tengah berusah menarik investor luar untuk membangun pabrik karet di Bumi Sanggam. Dengan begitun harga karet ditingkat petani akan lebih tinggi dan stabil dari sekarang, sebab biaya transportasi dan spekulasi para tengkolak yang merugikan petani karet bisa ditiadakan.
"Sesuai visi misi kami, kedepan kita akan terus melakukan terobosan dan program unggulan agar apa yang menjadi tujuan dari visi misi akan tercapai,"ungkapnya.
Dilain pihak, menurut Kabid Bina Marga dinas PU Kabupaten Balangan Cecep Ruswantoro, infrastruktur Balangan khusus jalan dan jembatan sudah lumayan baik.
Bahkan, kata Cecep, jalan poros antar kecamatan se Balangan sudah rampung jadi kedepan pembuatan, pengembangan maupun pemeliharaan jalan lebih difokoskan bagi daerah pinggiran begitu juga dengan pembuatan jembata akan lebih banyak di pelosok.
"Data terakhir kami kondisi jalan Balangan, rusak berat 69,35%, rusak ringan 0,6307%, kondisi sedang 13,695% dan baik 16,316%," ungkapnya.
Meski persentasi rusaknya besar, namun lanjut Cecep, pengertian rusak ini sebenarnya dilihat dari kualitas (aspal) jalan. Dimana jika jalan tidak beraspal dimasukan dalam kategori rusak berat meskipun bisa dan nyaman dilalaui oleh kendaraan.
"Mengapa parsentasi rusak tinggi karena kita melakukan penilaian jalan mengunakan alat ukur mekanik, bukan secara pengamatan seperti sebelumnya. Jadi jika kondisi jalan nyaman dipakai dan layak tapi tidak beraspal maka tetap kita katagorekan rusak berat, kedepan sesuai visi misi Bupati pembangunan infrastruktur menjadi skala prioritas khususnya daerah pinggiran," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment