Pelkes
Dacil Tak Ubahnya Penjelajah Alam dan Pendaki Gunung
Apa
yang dilakukan para petugas Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil (Pelkes Dacil)
Dinas Kesehatan Balangan terbilang luar biasa. Hanya mereka yang memiliki
pengabdian tanpa kenal batas yang mampu melakukannya.
Namun,
Rudi Kresna selaku Kepala Puskesmas Uren, mengaku menikmati program tersebut.
Beberapa dusun yang menjadi wilayah tugasnya ini berbatasan langsung dengan
Kabupaten Kota Baru dan Kecamatan Kerang Dayo Kabupaten Paser, Kalimantan
Timur.
Karena
jarak yang jauh dan medan yang sulit, tiap kali melakukan pelayanan Dacil, para
petugas dalam program Dacil selalu menginap minimal satu malam. Biasanya mereka
berangkat dalam rombongan yang terdiri atas 20 orang.
Tim
Dacil ini, selain harus mengangkut keperluan pelayanan kesehatan, harus pula
membawa keperluan pribadi masing-masing, mulai dari pakaian dan alat mandi
hingga keperluan makan.
"Kalau
berangkat pelayanan Dacil, seperti mau berangkat mendaki gunung atau menjelajah
alam, saking banyaknya bawaan yang diangkut," ungkap Rudi.
Memang
untuk mencapai tempat pelaksanaan program pelayanan kesehatan khusus daerah
pedalaman ini, harus melewati medan sulit berupa bebatuan curam, mendaki gunung
dan menyeberangi beberapa sungai berarus deras.
"Ke
dusun Tanjung Jalamu adalah salah satu yang paling berat. Selain harus ditempuh
dengan berjalan kaki selama lima jam dari tempat perhentian terakhir mobil, kita
juga harus menyeberangi sungai sebanyak
enam kali. Jika air sungai lagi
dalam, terpaksa harus menggunakan rakit bambu," jelas Rudi.
Selain
medan yang berat, ada tantangan lain yang harus dilalui Tim Dacil, yakni harus
menyesuaikan diri dengan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat setempat agar
dapat diterima dengan baik.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan Dacil
dilakukan tiap tiga bulan sekali dan mencakup semua pelayanan dasar kesehatan. Jika
ada warga yang perlu tindakan medis lanjutan maka warga tersebut disarankan
melakukan pengobatan secara rujukan ke Puskesmas atau pun rumah sakit guna
mendapatkan pengobatan secara lebih intensif.
No comments:
Post a Comment