Sunday, 19 February 2017

Ikut Merasa Hidup di Daerah Terpencil




Ikut Merasa Hidup di Daerah Terpencil
Selain medan berat, ditambah beban yang harus dipikul sepanjang perjalanan berjam-jam ke tempat tujuan, pelaksanaan program pelayanan kesehatan Dacil juga harus berhadapan dengan guncangan budaya (culture shock).
Para tenaga medis yang tergabung dalam tim Dacil harus merasakan bagaimana pola hidup komunitas masyarakat Dayak Meratus yang sederhanan dan dekat dengan alam. Mulai dari tempat tinggal, makanan, hingga kebiasaan sehari-hari pun menyatu padu antara masyarakat setempat dengan para petugas Dacil.
Salah satu petugas Dacil wilayah Puskesmas Uren, Yusli, mengatakan bahwa dalam pelaksanaan pelayanan Dacil ini mereka seakan menyatu dengan pola hidup masyarakat setempat, seperti Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) harus di sungai dan tinggal di lingkungan permukiman yang berada di tengah hutan tanpa listrik dan sinyal telekomunikasi.
"Saat ikut pelayan Dacil ini, kami benar-benar bisa merasakan bagaimana rasanya hidup di daerah terpencil yang jauh dari hiruk pikuk pembangunan," beber Yusli.
Karena saat melakukan pelayanan Dacil ini, lanjutnya, tak ada perbedaan antara petugas kesehatan dengan masyarakat yang datang untuk berobat, kecuali pakaian yang dipakai di badan.
"Kita tidur di Balai Adat atau rumah warga. Makan pun bersama-sama dengan warga. Bahkan kadang-kadang kami memakan apa yang disajikan masyarakat, sehingga tak ada batasan antara kita dengan penduduk setempat," pungkas Yusli.

No comments:

Post a Comment

Waspada Kematian Bayi Masyarakat khususnya para orang tua, dimintai mewaspadai pada bulan februari sampai April mendatang. ...