Gas 3kg Tembus 35 ribu
Hampir satu minggu terakhir, warga Balangan mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas melon 3 kg. Meskipun ada harganya mahal hingga mencapai Rp. 35 ribu per tabung ukuran 3 kg, sehingga ada warga terpaksa kembali memasak menggunakan kayu bakar dan membeli gas ukuran lebih besar.
Dari pantauan Media Kalimantan di lapangan, hampir di seluruh pangkalan gas mengaku kehabisan stok gas karena memang dari pihak agen memasok sedikit, sedangkan permintaan meningkat sehingga gas 3 kg menjadi barang langka dan terkesan menghilang di pasaran.
Menurut Rohanah (45 tahun) warga Paringin, bahwa kelangkaan gas melon ini mulai ia rasakan sejak hari Rabu lalu. Akibat sulitnya mencari dan membeli gas 3 kg, ia terpaksa membeli dengan harga tinggi.
"Kemarin terpaksa beli harga Rp. 35 ribu pertabung karena tidak ada yang menjual lagi. Mau masak pakai kayu bakar juga sulit didapat dan tempat untuk mengunakannya tidak ada karena sudah pakai kompor gas," keluhnya.
Keluhan serupa juga dikatakan oleh Maidah (37 tahun) pedagang gorengan, bahwa ia juga sudah merasakan kesulitan untuk mendapatkan gas 3 kg tersebut, meskipun ada harganya sudah mahal dari biasanya yakni, Rp 25 - Rp 30 ribu rupiah per tabungnya.
"Saya terpaksa harus beli meski hargnya jauh mahal dari biasanya. Jika tidak beli saya tidak bisa berjualan. Mudah-mudahan harganya normal kembali dan pemerintah bisa secepatnya turun tangan," harapnya.
Sementara itu menurut salah seorang pegawai Agen LPG 3 kg areal Balangan PT Anugerah Duta Balangan Sri mengakui, jika beberapa hari ini memang pasokan gas yang diterima pihaknya turun drasti.
Biasanya, kata Sri, pangkalannya dipasok tiap hari dua buah truk atau sekitar 1120 buah gas 3 kg sedangkan beberapa hari terakhir hanya datang satu truk atau sekita 560 buah.
"Kami sudah menanyakan ke depo mini di Banjarmasi, katanya memang suplaynya ada sedikit gangguan tapi segara diperbaiki. Untuk harga tetap tidak ada kenaikan, mungkin karena pasokan sedikit sehingga ada pedagang yang ingin untung lebih. Tapi yang pasti pasokan segara normal jika suplay dari Banjarmasin normal kembali," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment