Air Batang Balangan Berubah Warna
Warna air sungai Batang Balangan mendadak berubah warna menjadi keruh seperti susu kecoklatan dari yang biasanya keruh kekuningan khas warna air sungai umumnya, Kamis (16/2) lalu.
Berubahnya air sungai ini membuat masyarakat disepanjang aliran sungai di Kecamatan Juai dan Paringin yang bermukim di sepanjang sungai Balangan terkejut dan masyarakat pun enggan mengunakan air sungai untuk aktivitas kehidupan sehari-hari baik untuk mandi maunpun dikonsumsi.Menurut salah satu warga Buntu Karau Kecamatan Juai, Ryan mengakui, jika air sungai Balangan yang melalui desanya sudah sejam dini hari berubah warna.
“Perubahan warna ini sudah terjadi sejak tengah malam tadi, untuk sementara saya tidak tahu persis penyebabnya. Namun, ada kemungkinan itu berasal dari tambang pasalnya, warna keruhnya tidak seperti keruh pas hujan, apalagi tadi malam tidak turun hujan,” ungkapnya.
“Perubahan warna ini sudah terjadi sejak tengah malam tadi, untuk sementara saya tidak tahu persis penyebabnya. Namun, ada kemungkinan itu berasal dari tambang pasalnya, warna keruhnya tidak seperti keruh pas hujan, apalagi tadi malam tidak turun hujan,” ungkapnya.
Keruhnya air sungai ini, lanjut Ryan, sama persis seperti saat kejadian tahun 2015 silam, dimana air sungai Balangan berubah warna karena tercemar air tambang akibat adanya pengolahan air limbah tambang yang bocor dan masuk ke sungai.
Terpisah, kecaman keras dilontarkan wakil ketua II DPRD Balangan M Nor Iswan terkait berubahnya warna air sungai Balangan menjadi susu coklat ini.
Politisi PKS ini mengungkapkan, jika air keruh ini akibat tambang maka kejadian ini tidak pertama kalinya dan membuktikan tidak ada upaya serius dari perusahaan untuk memperbaikinya.
“Kalau betul ini akibat limbah tambang maka pemerintah daerah harus bertindak tegas. Lakukan penyidikan atas insiden ini, jika kejadian ini terus terjadi maka tambang di Balangan harus ditutup,” ungkapnya.
Politisi PKS ini mengungkapkan, jika air keruh ini akibat tambang maka kejadian ini tidak pertama kalinya dan membuktikan tidak ada upaya serius dari perusahaan untuk memperbaikinya.
“Kalau betul ini akibat limbah tambang maka pemerintah daerah harus bertindak tegas. Lakukan penyidikan atas insiden ini, jika kejadian ini terus terjadi maka tambang di Balangan harus ditutup,” ungkapnya.
Terpisah saat dikonfirmasi terkait berubah warna sungai Balangan ini, Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan (BLHK) Kabupaten Balangan, Karim Suadi mengakui jika sudah mengetahui hal tersebut. Bahkan, pihaknya sudah turun kelapangan guna mengambil sample air sungai Balangan.
"Kami sudah mengambil sample air di lima titik berbeda sepanjang sungai Batang Balangan untuk diuji dilaboratorium. Untuk tingkat keasaman (pH) dari yang kami cek masih normal, tapi untuk kandungan lainnya masih menunggu hasil laboratorium," ujar Karim lewat telpon selularnya.
No comments:
Post a Comment