Hingga kini konsumsi daging sapi di Kabupaten Balangan masih jauh lebih tinggi dari produksi yang dihasilkan, sehingg untuk memenuhinya harus mendatngkan dari luar.
Tiap tahunnya Balangan membutuhkan sekitar 1200 ekor sapi untuk dikonsumsi khususnya saat perayaan Idul Adha dan Maulid, dengan masih tidak terpenuhinya daging sapi ini maka swasambada daging pun belum bisa terwujud.
Masih belum terwujudnya swasambada daging ini, diakui langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Balangan, Ir Tuhalus.
Menurut Tuhalus, untuk mencapai target swasambada daging di Balangan minimal harus memiliki 500 ekor sapi bagalan (khusus indukan).
Untuk populasi saat ini, kata Tuhalus, di Balangan populasi sapi sekitar 1500 ekor, padahal idealnya 2300 ekor sehingga antara permintaan konsumsi dan populasi yang ada seimbang.
"Tiap tahun kita membutuhkan 1200 ekor untuk konsumsi sedangkan tingkat kelahiran sapi kita hanya 18% dari populasi yang ada, sehingga untuk memenuhi kekurang kita masih mendatangkan sapi dari luar," bebernya.
Untuk mendatangkan sapi dari luar ini, menurut Tuhalus, setidaknya masyarakat Balangan menghabiskan uang Rp. 11 miliar agar kebutuhan akan daging sapi terpenuhi.
Untuk meningkatkan populasi sapi ini, pihaknya kata Tuhalus, sudah menjalankan dan akan melakukan beberapa program kerja.
"Selain kita mengoptimalkan pusat peternakan sapi milik pemerintah daerah, saat ini kita juga tengah mengalakan program Program Kerja Nasional Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB). Salah satu komponen utamanya melalui kegiatan Inseminasi Buatan plus Induk kawin alam terfokus," pungkasnya
No comments:
Post a Comment