Saturday, 10 December 2016

Rotan Balangan Dikirim Ke HSU dan Kalteng
Dari 3756 buah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tercatat di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Balangan tidak ada satupun usaha yang bergelut dengan rotan. Padahal potensi rotan di Balangan sangat besar, mengingat kawasan hutan masih sangat luas sebagai media tumbuh rotan.
Menurut Kepala Disperindagkop Kabupaten Balangan Rakhmadi Yusni, di Balangan tidak ada satupun UMKM maupun industry yang melakukan usahanya dalam bidang pengolahan rotan.
“Kalau dari hasil alam kita ada memiliki kerajinan dari purun, bamban dan bambu. Kalau rotan masih tidak ada,’’ ungkapnya.
Menurut dia, Disperindag Balangan bukan tidak mau atau berupaya untuk mendorong industri rotan di Balangan tapi lebih kepada yang lebih potensial dan kekhasan daerah.
"Rotan kan sudah menjadi kerajinan yang menjadi identitas daerah lain, makanya kita lebih memilih kerajinan bambu dan purun yang menjadi khas Balangan,"ungkapnya.
Terpisah, menurut salah pencari rotan Aspi mengungkapkan, jika selama ini hasil rotan Balangan dikirim ke kabupaten HSU dan Kalteng.
"Dari dulu kita mengirim hasil rotan kalau tidak ke Amuntai ya ke daerah Kalteng," ujar warga desa Mihu Kecamatan Juai ini.
Untuk jumlah produksi hasil rotan yang dikirim, menurut ayah satu anak ini, lumaya banyak bisa mencapai satu truk tiap minggunya.
"Saya bersama tiga teman lainnya saja, tiap minggu bisa menjual 3000 sampai 5000 batang rotan ke Amuntai. Belum lagi ditambah dari hasil pencarian daerah lain seperti di kecamatan Halong dan Tebing Tingga yang juga mencari rotan untuk dijual,"ungkapnya.
Untuk rotan di Balangan sendiri, lanjut pria tamatan SLTP ini, hanya rotan jenis Walatung dan Manau yang laku dijual, sedangkan untuk jenis paikat (rotan kecil) tidak laku karena tidak ada pembelinya.
"Kalau urusan rotannya kita masih melimpah ruah, tapi pembeli dan harganya yang kadang-kadang jauh dari harapan. Sehingga mencari rotan untuk dijual tidak selalu dilakukan, karena kadang-kadang tidak sepadan dengan capenya," tungkasnya.

No comments:

Post a Comment

Waspada Kematian Bayi Masyarakat khususnya para orang tua, dimintai mewaspadai pada bulan februari sampai April mendatang. ...