Saturday, 10 December 2016

Mamagat Untuk Bertahan Hidup

Mamagat itulah istilah yang dipakai warga Balangan untuk menyebut orang yang mencari rotan di hutan untuk dijual.
Rutinitas mamagat inilah yang telah digeluti Aspi (30 tahun) warga desa Mihu Kecamatan Juai sejak tahun 2003 silam hingga kini.
Menurut ayah satu anak ini, mencari rotan sudah menjadi mata pencarian baginya disamping bertani dan menyedap karet untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sehari-hari.
Mencari rotan, kata Aspi, bukan hanya digeluti dirinya tetapi juga oleh warga lain, apalagi saat kondisi harga karet anjlok pasti banyak warga yang mencari rotan sebagai alternatif mata pencarian.
“Kalau dulu mencari rotan ini cukup disekitar sudah dapat banyak. Tapi sekarang, karena banyak hutan jadi perkebunan dan adanya tambang maka harus masuk hutan berjam-jam untuk mencari rotan," ujar Aspi saat ditemuai dikediamannya.
Minimal 4 hari dalam seminggu, kata Aspi, dia bersama tiga warga desanya menyusuri hutan guna mencari rotan untuk dijual.
untuk hasil mencari rotan, menurut dia, masih lumayan jika dibanding dari hasil menyadap karet, karena hasilnya lebih banyak apalagi kini saat harga karet masih murah.
Dalam sehari menurut pria tamatan SLTP ini, dirinya bisa mendapatkan 50 sampai 100 batang rotan jenis Walatung dengan harga jual Rp.1700 per batangnya.
"Lumayan lah kalo mencari Walatung ini saya bisa dapat uang 100 sampai 200 ribu perhari. Dibanding dengan menyadap karet lebih banyak mencari Walatung," ungkapnya.
Harga walatung saat ini, menurut Aspi, sudah sangat jauh turunnya dari dulu sebelum adanya larangan ekspor rotan keluar negeri.
Kalo tahun 2003an dulu, lanjut Aspi, harga rotan jenis walatung mencapai harga Rp. 3500 perbatangnya sedangkan Manau sampai Rp. 8000 perbatang.
Kalau sekarang, Walatung hanya seharga Rp.1700 dan Manau Rp. 3000 itupun harus diantar langsung kepengrajin rotan di Amuntai.
"Sekarang rotan banyak cuman pembeli dan harganya yang tidak menentu. Mudahan pemerintah bisa segera mencarikan solusi masalah ini, agar harga rotan bisa naik lagi dan kami masyarakat pun bisa mengais rejeki lewat hasil hutan berupa rotan," harapnya.

No comments:

Post a Comment

Waspada Kematian Bayi Masyarakat khususnya para orang tua, dimintai mewaspadai pada bulan februari sampai April mendatang. ...