Saturday, 10 December 2016


Satu dari 101 Tokoh Dayak Berasal Dari Warukin

Berbicara tentang Dayak Ma'anyan Warukin selain membahas aktivitas dayak ma'anyan dengan segala aktualitasnya, kita tidak bisa lepas dari nama seorang tokoh setempat yakni, Andreas Buje.
Pria kelahiran 25 Mei 1962 ini, menjadi satu dari sekian banyak tokoh dayak yang masuk buku dengan judul "101 tokoh dayak yang mengukir sejarah" yang ditulis oleh R.Masri Sareb Putra.
Menurut penulis, Andreas Bujes telah berupaya menghidupkan kembali seni budaya suku bangsanya dengan melakukan kreasikan seni tari, yang pada zaman dahulu hanya dipergelarkan pada upacara tertentu saja. Lalu dikemas menjadi komoditas yang siap dinikmati masyarakat sewaktu-waktu seperti halnya seni tari biasa.
Diantar keberhasilan Buje sebagai motor seni budaya dayak, antara lain dengan menyelengarakan "Aruh Adat Masyarakat Dayak Ma'anyan" hingga upacara membatur.
Menurut Adreas Buje sendiri, terpilih dirinya dalam buku "101 tokoh dayak yang mengukir sejarah" hanya kebetulan saja.
"Saya merasa tidak pantas disandingkan dengan tokoh besar dayak lainnya, karena apa yang telah saya lakukan hal biasa," ujar Adreas saat ditemui dikediamannya di desa Warukin.
Tapi untuk totalitas dirinya dikesenian dayak, Adreas tidak menampik jika dirinya betul-betul sepenuh hati menjalaninya.
Berkecimpung dikesian dayak, menurut pengakuannya, sudah dijalaninya sejak anak-anak dengan rajin belajar pada ayahnya.
"Saya merupakan satu diantara sedikit peserta pada Festival Tari Tradisional Tingkat Nasional, 1988. Dan untuk terus melestarikan budaya kesenian ini, tahun 2002 saya mendirikan Sanggar," bebernya.
Kedepan kata dia, dirinya akan terus berusaha terus memajukan dan melestarikan kebudayaan Dayak Ma'anyaan.

No comments:

Post a Comment

Waspada Kematian Bayi Masyarakat khususnya para orang tua, dimintai mewaspadai pada bulan februari sampai April mendatang. ...