Saturday 10 December 2016



Bagasing


Permanian Gasing merupakan salah satu bentuk permainan rakyat yang bersifat tradisional yang sudah lama tengelam ini, oleh warga desa Sumsum Kecamatan Tebing Tinggi mulai kembali dimainkan.
Selain memainkankan tiap sore secara berkelompok, para warga Sumsum juga berencana akan mengelar kejuaran permainan Gasing ini secara luas.
"Kita para orang tua masih menyimpan Gasing yang dibuat dan dimainkan sekitar tahun 1970'an lalu. Sayang kalau, permainan lawas ini hilang," ujar salah satu warga Samsunur (50 tahun).
Menurut lelaki paru baya ini, dulu saat dia kecil, permainan Gasing ini hampir tiap hari dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Dulunya permainan ini, lanjut dia, dimainkan sata pada musim katam banih (panen padi) hampir diseluruh desa.
"Dulu permainan ini bukan hanya dimainkan antar anak disatu desa, tapi juga antar desa bahkan antar wilayah atau istilahnya Basasarangan," bebernya.
Ditambahkan warga lainnya, Aidi (46 tahun), bentuk Gasing ini bergai jenis, dimana kebanyakan bentuk ditamsilkan (Perumpaan) dengan bentuk benda seperti, Balanai (tempat padi), Tajau (tempat air) dan piringan (Piring).
"Gasing biasanya dibuat dari taras (inti kayu) pohon Kusi, karena struktur kayu yang a lot dan berat," bebernya.
Selain itu, lanjut dia, permainan Gasing ini dibagi dua yakni, paling lama berputar dan ada kuat.
Kalau adu kuat, kata Aidi, disebut dengan Bapantau (saling hantap) dan
Baturai (balalawasan).
"Permanian Gasing ini dimulai dengan ucapan kalimant Rai batuturaian balalu jadi sebagai aba-aba tanda bagi pemain melimparkan Gasingnya," pungkasnya

No comments:

Post a Comment

Waspada Kematian Bayi Masyarakat khususnya para orang tua, dimintai mewaspadai pada bulan februari sampai April mendatang. ...