Wartawan: Khairil Anwar/MK
MUSYAWARAH
Daerah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan, sukses
dilaksanakan tiga hari terakhir. Dimulai pada pembukaan yang
dilaksanakan Jum’at (15/4) malam, dan berakhir dengan penutupan pada
Ahad (17/4) kemarin.
Selain merumuskan berbagai hal dan persoalan, Musda MUI ke-IX yang
dilangsungkan di Hotel Grand Dafam Syariah, Q-Mall Jalan A Yani Km 36,8
Banjarbaru juga memilih Ketua MUI Kalsel yang baru terkait memang telah
berakhirnya massa kepengurusan sebelumnya.
Tim formatur yang merupakan perwakilan dari 13 Kabupaten/ Kota
se-Kalimantan Selatan, mengamanahkan posisi Ketua MUI 2016-2021 itu
kepada KH Husin Naparin Lc. Keputusan tim formatur itu, diumumkan resmi
saat prosesi penutupan Musda kemarin. Seluruh peserta Musda pun menerima
keputusan tersebut dengan senang hati.
Kepada Media Kalimantan, KH Husin Naparin mengaku tak ada jalan lain
kecuali menerima amanah tersebut. “Saya terharu karena suara formatur 13
orang secara aklamasi mendaulat saya. Rasa lamah lintuhut,” ungkap
ulama yang pada kepengurusan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua MUI
Kalsel, mendampingi H Ahmad Makkie (Alm) yang menjabat sebagai ketua.
Beruntung, lanjut ulama yang juga dikenal banyak menelurkan
tulisan-tulisan terkait ilmu-ilmu agama tersebut, dalam kepengurusan
yang baru ini, ia akan didampingi oleh sahabat-sahabat dan pengurus yang
dinilainya sangat berkompeten.
“Semangat percaya diri mengemban amanah ini, hanya muncul karena
sebagai ketua umum, saya didampingi oleh ulama muda berwawasan luas,
Prof DR H A Hafizh Anshari MA, serta jajaran pengurus lainnya yang
berpengalaman di bidangnya masing-masing. InsyaAllah beliau-beliau
tersebut yang akan berperan banyak untuk kita sama-sama menakhodai
majelis ini,” tandas jebolan Fakultas Ushuluddin Al Azhar University,
Cairo, Mesir (1976) serta Punjab University, Lahore, Pakistan (1986)
dan Islamic University, Islamabad, Pakistan (2007) itu.
Terkait program yang akan dijalankan kepengurusan MUI Kalsel
2016-2021, KH Husin Naparin mengaku akan meneruskan kebijakan-kebijakan
pengurus yang lalu, serta mencoba merealisasikan butir-butir yang
diamanahkan oleh Musda ke-9 MUI Kalsel yang baru dilaksanakan.
“Langkah pertama, dengan Bismillah tentu kita akan melengkapi jajaran
pengurus, lalu pengukuhan dan penyusunan tata organisasi, termasuk juga
prioritas kerja dan lainnya. InsyaAllah kita lakukan bersama-sama, step
by step,” pungkasnya.
Terlepas dari itu, mengenai kepengurusan MUI Kalsel yang baru ini,
Ketua MUI Pusat, Prof Dr KH Ma'ruf Amin saat pembukaan Musda Jum’at
(15/4) malam lalu mengingatkan agar seluruh yang nantinya menjadi
pengurus, bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
“Menetapkan program ke depan menjadi tugas berat MUI. Majelis ulama
harus kuat, harus ada konsolidasi dan revitalisasi, sehingga anggotanya
bekerja dengan baik hingga kecamatan," pesan KH Ma'ruf Amin saat itu.()
Biografi Singkat
KH Husin Naparin Lc MA lahir di Paringin, Balangan, Kalimantan Selatan, 10 November 1947.
Sebelumnya
beliau merupakan wakil ketua MUI Kalsel. KH Husin Naparin memperoleh
gelar Lc dari Fakultas Ushuluddin Al Azhar University, Cairo, Mesir
Jurusan Al-Da’wah wa al-Irsyad tahun 1976. Gelar MA ia dapatkan di
Punjab University, Lahore, Pakistan Jurusan Islamic Studies tahun 1986
dan Islamic University, Islamabad, Pakistan Jurusan Bahasa Arab tahun
2007.
Diantara
sejumlah jabatan yang pernah dan tengah diembannya antara lain
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Kalsel (2001-2006), Ketua Umum MUI Kota
Banjarmasin (1992-1997 dan 1997-2002), Wakil Dekan Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah Rasyidiyah Khalidiyah (STIT) Rakha Amuntai (1998), Ketua STAI
Al Jami Banjarmasin sejak (1998-sekarang), Anggota Dewan Pertimbangan
Pendidikan Provinsi Kalsel, Ketua III Tanfiziah NU TK. I Kalsel
(1990-1995), Pengarah Tim Peneliti dan Penasehat Pembentukan Daerah
Kabupaten Balangan (2001), Anggota Dewan Pengawas Syari’ah Bank Kalsel,
Ketua Umum Pusat Pengembangan ESQ Kalsel, Ketua Umum Forum Umat Islam
(FUI) Kalimantan Selatan, dan banyak lainnnya.
Nama Lengkap : KH Husin Naparin Lc MA
Tempat Lahir : Kalahiang, Paringin, Hulu Sungai Utara (sekarang Balangan)
Tanggal Lahir : 10 November 1947
Ayah : H Muhammad Arsyad (alm)
Ibu : Hj Rusiah
Isteri : Dra Hj Unaizah Hanafie
Pendidikan :
A. Pendidikan Formal:
1. SDN Kalahiang, Paringin 1953 s/d 1959, Ijazah No. I/IV/59 tanggal 17 Juli 1959.
2. PGA Swasta Komplek Al Hasaniah, Layap Paringin 1959 s/d 1962.
3.
Normal Islam Putera, Amuntai, Kalimantan Selatan (sederajat Tsanawiah
dan Aliyah) 1962 s/d 1966. Ijazah tanggal 30 Januari 1967.
4.
Fakultas Ushuluddin, IAIN Antasari Cabang Banjarmasin di Amuntai
1966-1969 (Sarjana Muda). Ijazah No. 49/D-IDJ/IAIN/1969 tanggal 31
Desember 1969.
5.
Fakultas Ushuluddin, Al Azhar University, Cairo, Jurusan Al-Da’wah wa
al-Irsyad, 1972/1973 (Lisence/Lc), Ijazah No. 5 April 1976.
6.
Punjab University, Lahore, Pakistan, Jurusan Islamic Studies (MA) tahun
1984. Ijazah No. 64.z.14877 serial No. M.43132 tanggal 22 November
1986.
7. Islamic University, Islamabad, Pakistan, Jurusan Bahasa Arab 1984 s/d 1987 (MA). Ijazah tanggal 5 Pebruari 1987.
B. Pendidikan Non Formal:
1.
Kursus Bahasa Inggris tingkat Intermediate di The American University,
Cairo, tahun 1976/1977 dan tingkat Advanced di The House of Knowledge,
Islamabad, Pakistan tahun 1984. Ijazah No. 9506-84 tanggal 10 Desember
1984.
2.
Mengikuti penataran P4 pola pendukung 120 jam dari tanggal 17
November s/d 2 Desember 1981, di Jeddah, Piagam No. 089, Jeddah 2
Desember 1981.()
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Waspada Kematian Bayi Masyarakat khususnya para orang tua, dimintai mewaspadai pada bulan februari sampai April mendatang. ...
-
Tatanjang Alat Menanam Jika Tajak digunakan untuk membersihan lahan pertanian sebelum tanam, maka Tatanjang, Tatujah atau Tatajuk d...
-
Surat Wasiat dan Keris Abu Gagang,, Bismillaahirrahmaanirrahim . Surat Wasiat ini masih tersimpan baik, memiliki perjalanan sejara...
-
Marinjah Mamuntal dan Mahambur Dalam proses bertani (menanam padi) secara tradisional di Kalsel umumnya dan khususnya daerah hul...
No comments:
Post a Comment